13 Tempat Wisata di Muna Barat Yang Wajib Dikunjungi 2024
Tempat wisata di Muna Barat adalah satu dari sekian banyak destinasi menarik yang wajib kamu kunjungi di Sulawesi Tenggara. Hal ini menjadi daya tarik tersendiri bagi kamu pencinta keindahan budaya di Kepulauan Indonesia .
Berada di antara kekayaan alam dan kehidupan masyarakat tradisional, tempat wisata di Muna Barat menawarkan berbagai tujuan wisata mulai dari desa agrowisata, pulau Indo yang mirip Bali, hingga keunikan terumbu karang kuping Gajah.
Semua itu bisa kamu temukan ketika berlibur ke tempat wisata di Muna Barat yang tentu akan memberikan pengalaman wisata berbeda dan tidak akan terlupakan.
Sekadar informasi, pendapatan daerah Muna Barat sangat ditunjang oleh sektor pertanian dan perkebunan yang tersebar merata di wilayahnya. Khususnya di kecamatan Tiworo Kepulauan, daerah ini menonjol dengan perkebunan sebagai pendukung dalam pengembangan tempat wisata di Muna Barat dengan tema agrowisata. Wisatawan dapat menjelajahi keindahan alam sambil menikmati kegiatan pertanian lokal.
Selain itu, Muna Barat juga menjanjikan warisan sejarahnya terutama melalui keberadaan benteng-benteng tua di kecamatan Tiworo Kepulauan. Hal bersejarah seperti ini tentu akan memberikan pengalaman mendalam saat kamu menyambangi tempat wisata di Muna Barat.
Tempat Wisata Mudah Di Akses
Jangan khawatir masalah aksesibilitas menuju destinasi wisata di Muna Barat. Karena hal itu dijamin oleh angkutan darat dan pelabuhan laut Tondasi yang mendukung konektivitas lokal dan regional. Ada juga Bandar Udara Sugi Manuru yang memberikan pilihan transportasi udara bagi wisatawan.
Dengan keindahan alamnya, warisan sejarah yang terjaga dengan baik dan potensi ekonomi yang berkembang, Muna Barat membuka pintu bagi pengalaman wisata yang mendalam dan peluang investasi yang menjanjikan.
Muna Barat juga dikenal dengan keindahan alamnya, mulai dari pantai yang mempesona hingga pegunungan yang menakjubkan. Daerah ini menawarkan pengalaman wisata yang tidak akan terlupakan.
Berikut tempat wisata di Muna Barat yang bisa kamu jelajahi keindahan alamnya satu per satu:
1.Pulau Bangko
Suku Bajo/Bajau, sebuah komunitas laut yang hidup harmonis dengan laut mengajak kamu menyelami kehidupan tradisional mereka di Desa Bangko, Kecamatan Maginti, Kabupaten Muna Barat, Sulawesi Tenggara. Di Pulau Bangko ini suku Bajo mempertahankan warisan budaya mereka, menghadirkan pengalaman wisata bahari yang tak terlupakan.
Budaya dan tradisi Suku Bajo
Pulau Bangko terletak di sebelah barat Pulau Muna, mempertahankan tradisi bermukim di atas laut. Seiring berjalannya waktu, banyak komunitas Suku Bajo beralih ke kehidupan di tepi pantai atau membangun rumah di daratan. Namun Desa Bangko tetap setia pada warisan budaya mereka dan menjadi saksi sejarah perjalanan Suku Bajo sejak abad ke-16.
Perlu kamu tahu nama Desa Bangko diambil dari Pulau Bangko, sebuah kawasan yang ditutupi oleh hutan mangrove dengan presentase mencapai 95%. Keberadaan hutan mangrove ini menjadi daya tarik ekoturisme, dimana pengunjung dapat menikmati keindahan alam sambil berpetualang menelusuri hutan mangrove Pulau Bangko.
Dengan jumlah penduduk sekitar 1183 jiwa, Desa Bangko dihuni oleh Suku Bajo yang mempertahankan tatanan tradisional mereka. Mata pencaharian utama mereka adalah nelayan dan sebagian kecil bekerja di sektor lain. Selain melaut untuk mencari ikan, mereka juga membudidayakan hasil laut seperti rumput laut, udang dan teripang.
Kuliner Tradisional Khas Desa bangko
Selain memanjakan mata di Desa Bangko, kamu juga bisa memanjakan lidah dengan beragam kuliner khas Desa Bangko. Permukiman mereka di atas laut dan sebagian besar penduduknya adalah nelayan, makanan laut menjadi primadona di desa ini. Mulai dari kepiting, ikan, lobster, hingga cumi-cumi, semuanya disajikan dengan racikan bumbu sederhana. Ada juga olahan yang mirip dengan Sashimi Jepang.
Jika ingin berwisata ke sini, perjalanan kamu bisa dimulai dari Desa Pajala tepatnya di pelabuhan Spit Pajala. Alternatif lain adalah menyewa perahu motor nelayan sekitar. Harga bisa kamu negosiasikan, sehingga perjalanan ke Pulau Bangko tidak akan menguras isi kantongmu.
Selamat datang, sahabat traveler! Semoga petualanganmu di Pulau Bangko menjadi pengalaman yang tak terlupakan.
2. Pulau Gala
Pulau Gala salah satu destinasi wisata di Sawerigadi adalah bukti nyata kekayaan alam Kabupaten Muna Barat, Sulawesi Tenggara. Berbeda dengan pulau-pulau kecil di daerah timur yang umumnya sepi dari pemukiman, Pulau ini telah menjadi rumah bagi penduduk tetap dari etnis asli Muna selama berpuluh-puluh tahun.
Dilihat dari segi geografis, pulau ini terletak di Selat Tiworo masuk dalam wilayah administratif Kecamatan Maginti, Kabupaten Muna Barat. Meski memiliki ukuran yang relatif kecil dengan luas sekitar 62 hektar dengan garis pantai sepanjang 4 kilometer, pulau ini memancarkan pesona alam yang luar biasa.
Ukuran Pulau Gala mungkin terlihat kecil namun pulau ini memiliki sejarah yang panjang karena penduduk etnis asli Muna menetap di sini sejak zaman penjajahan Belanda. Saat ini, jumlah penduduknya melebihi 400 jiwa, sebagian besar di antaranya hidup sebagai nelayan dan pembudidaya ikan.
Pulau ini juga telah dilengkapi dengan berbagai fasilitas penting termasuk sekolah dasar, balai desa, masjid, puskesmas, pasar tradisional dan dermaga. Infrastruktur yang ada saat ini menjadikan Pulau Gala sebagai salah satu destinasi wisata paling menarik bagi mereka yang ingin merasakan kehidupan masyarakat kepulauan.
Dengan berinteraksi bersama masyarakat yang ramah dan hangat, pengunjung dapat merasakan sensasi tinggal di tengah-tengah penduduk kepulauan dan jauh dari gangguan perkotaan. Pulau Gala menawarkan pengalaman unik yang menggabungkan keindahan alam dan kehidupan masyarakat, menciptakan kenangan yang tak terlupakan bagi para wisatawan.
3. Pulau Gala Kecil
Berbeda dengan sejarah panjang Pulau pulau yang ada di Gala yang telah ditinggali sejak zaman penjajahan Belanda, Pulau dengan sebutan Gala Kecil masih tetap menjadi pulau tak berpenghuni hingga saat ini.
Pulau Gala Kecil menampilkan keunikan tersendiri dalam bentuk geografisnya. Pulau ini memukau dengan siluetnya yang menyerupai bulan sabit. Pesona panorama lautnya juga terlihat luar biasa karena dihiasi oleh gugusan hijau dari pepohonan yang tumbuh di pulau dan menjadi daya tarik utama bagi setiap pengunjung.
Gala kecil nan Eksotis
Tumbuhan di Pulau Gala Kecil tumbuh subur, menambah keeksotisan pemandangan pulau tersebut. Bukit pasir cokelatnya membelah lautan dan membentuk teluk kecil yang dapat dinikmati dengan indahnya dari garis pantainya.
Meskipun dilindungi sebagai pulau tak berpenghuni, akses ke Pulau Gala Kecil dari pesisir Muna Barat sangatlah mudah dan cukup dekat. Pengunjung dapat menempuh perjalanan menggunakan speedboat dari daratan Muna Barat dalam waktu singkat. Hanya sekitar 25 menit, kamu sudah mencapai destinasi ini.
Pulau Gala Kecil menyajikan pengalaman berbeda dengan pesona alamnya yang masih alami. Tersembunyi dari keramaian, pulau ini mengundang para wisatawan untuk menikmati ketenangan dan keindahan alam yang autentik.
4.Danau Gempol
Kabupaten Muna Barat menyuguhkan destinasi wisata baru yang memikat hati, memadukan keindahan alam dan kreativitas pemuda setempat. Terletak di Desa Katangana, Kecamatan Tiworo Selatan, Jembatan Pelangi dan Danau Gempol menjadi tempat yang tak hanya akan memikat mata namun juga menawarkan cerita unik kegigihan komunitas setempat.
Jembatan Pelangi
Salah satu hasil kreativitas luar biasa para pemuda Desa Katangana adalah Jembatan Pelangi di Danau Gempol . Dibangun oleh Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Harapan Jaya, proyek ini dimulai pada bulan Maret 2018 dan telah menjadi daya tarik utama tempat wisata ini. Jembatan bambu yang megah ini tidak hanya menambah keindahan alam sekitarnya, tetapi juga menciptakan suasana yang menyegarkan bagi pengunjung.
Selain itu, Danau Gempol yang terletak di sekitar Jembatan Pelangi juga memperkaya pengalaman wisata dengan keindahan alamnya yang memikat. Setiap harinya, lebih dari 150 pengunjung membanjiri lokasi ini untuk menikmati ketenangan dan keelokan yang ditawarkan oleh danau ini.
Di sini kamu tidak hanya terpesona oleh keindahan alam, tetapi juga akan mengapresiasi inisiatif pemuda Desa Katangana dalam menciptakan destinasi wisata yang unik. Jembatan Pelangi dan Danau Gempol mendapat respon positif yang membuatnya semakin populer di kalangan wisatawan lokal.
Fasilitas Kolam Renang
Selain Jembatan Pelangi yang menjadi pusat perhatian, lokasi ini juga dilengkapi dengan fasilitas penunjang wisata termasuk kolam renang, ruang terbuka hijau, rumah makan terapung dan vila untuk menginap. Semua ini dirancang untuk memberikan kenyamanan dan pengalaman wisata yang lengkap.
Jembatan Pelangi dan Danau Gempol di Muna Barat bukan hanya sekadar destinasi wisata, namun juga cerminan kekayaan alam dan kegigihan pemuda lokal. Kombinasi antara keajaiban alam dan kreativitas manusia membuat tempat ini layak untuk kamu kunjungi saat sedang berwisata di Muna Barat.
5. Pulau Indo
Muna Barat menjanjikan sebuah surga tersembunyi bernama Pulau Indo , yang kini menjadi ikon wisata di daerah tersebut. Dikenal dengan julukan Pulau Indo oleh masyarakat sekitar, pesona dan keunikannya berhasil menjadikannya destinasi yang tak terlupakan.
Pulau kecil nan Indah
Pulau Indo adalah suatu keajaiban alam berukuran 350 mx 75 m, terletak pada gugusan kepulauan Tiworo di sebelah barat Pulau Muna. Meski ukurannya kecil, keindahan dan daya tarik Pulau Indo tak tertandingi, menjadikannya destinasi wisata bahari yang memikat hati.
Keindahan alam Pulau Indo memukau dengan pasir putih yang panjang, air laut biru jernih dan pemandangan matahari terbenam yang mempesona. Pulau ini menawarkan pengalaman wisata bahari yang lengkap, dengan potensi keindahan bawah laut yang memikat hati pengunjung.
Fasilitas Dan Akses
Salah satu keunggulan Pulau Indo adalah fasilitas memadai dan akses yang mudah bagi para wisatawan. Pulau ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti cottage, toilet, gazebo dan tempat ibadah untuk meningkatkan kenyamanan para pengunjung selama berada di Pulau Indo.
Untuk mencapai Pulau Indo, pengunjung dapat melintasi Desa Guali menggunakan perahu nelayan dengan waktu perjalanan sekitar 10-15 menit dan harga tiket mulai dari Rp 20 ribu.
Alternatif lainnya adalah perjalanan dari Pelabuhan Tondasi, dengan menyewa perahu badan batang atau perahu tempel selama sekitar 30 menit dengan harga sewa mulai dari Rp150 ribu.
Kehadiran Bandara Sugimanuru semakin mempermudah akses ke Pulau Indo, menjadikannya tujuan yang semakin diminati oleh wisatawan lokal dan mancanegara. Pengunjung dapat menikmati perjalanan singkat sekitar 10-15 menit menggunakan perahu nelayan atau menyewa gazebo untuk menambah kenyamanan di Pulau Indo.
Pulau Indo”Bali-nya Muna”
Selain itu, Pemkab Muna Barat terus berupaya membenahi wisata bahari ini dengan menggali potensi lokal dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah melalui sektor pariwisata. Pulau Indo sering dijuluki sebagai “Bali-nya Muna”, bahkan beberapa orang berpendapat bahwa keindahan Pulau Indo melebihi pesona Pulau Dewata.
Pulau Indo tidak hanya menawarkan pesona alam yang indah, tetapi juga berbagai aktivitas menarik. Pengunjung dapat menikmati bermain di pantai, snorkeling, diving, bersepeda, hingga menjelajahi keindahan desa sekitarnya. Wisata kuliner juga menjadi salah satu daya tarik di Pulau Indo, memungkinkan pengunjung untuk menikmati makanan khas daerah dan hidangan laut yang lezat.
Pulau Indo Muna Barat bukan hanya destinasi liburan, melainkan pengalaman luar biasa bagi para wisatawan yang mencintai keindahan alam dan kegiatan di pantai. Sebuah surga tersembunyi yang siap untuk dijelajahi di gugusan kepulauan Tiworo.
6. Danau Grumbul Parura Jaya
Tempat wisat di Muna Barat selanjutnya adalah destinasi wisata Pemancingan Muna Barat, Danau Grumbul Parura Jaya yang terletak di Kecamatan Tiworo Selatan. Keunikan dan pesona alamnya menjadikan tempat ini menjadi daya tarik istimewa bagi para pengunjung.
Kawasan geografis Danau Grumbul memikat hati dengan panorama alam yang indah dan menakjubkan. Dikelilingi oleh pepohonan rindang dan enceng gondok yang luas, danau ini memberikan pengalaman alam yang sangat alami karena berada di tengah hutan.
Danau Grumbul tidak hanya menjadi destinasi wisata, tetapi juga menawarkan potensi sebagai tempat wisata pemancingan dan permainan anak. Saat ini, danau tersebut telah diperkaya dengan 10 ribu bibit ikan merah dan nila berusia satu bulan.
Pembangunan wisata Danau Grumbul didukung oleh Modal Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) yang berasal dari Dana Desa tahun Anggaran 2023. Pembangunan ini didasarkan pada kajian potensi masyarakat setempat dan hasil musyawarah perencanaan Desa tahun 2022.
Dengan langkah-langkah tersebut, Danau Grumbul semakin menjanjikan sebagai destinasi wisata yang menawarkan keindahan alam dan kesempatan rekreasi yang menyenangkan.
7. Fotuna Sangia Permandian
Saat berada di Pulau Muna, destinasi wisata yang tak boleh kamu lewatkan adalah permandian Fotuno Sangia yang terletak di Desa Kabangka, Kecamatan Kabangka, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara.
Sungai ini memukau dengan air biru jernihnya, berasal dari mata air dengan kedalaman lebih dari seribu meter. Fotuno Sangia sering dianggap sebagai surga tersembunyi, dikelilingi oleh hutan lindung Sangia yang rindang dan alami.
Permandian ini menawarkan pemandangan air terjun yang tak terlalu tinggi namun sangat sejuk, menciptakan spot foto yang menarik. Suara kicauan burung yang merdu semakin menambah ketenangan alam, memberikan pengalaman istimewa bagi pengunjung.
Lokasi Syuting “Jembatan Pensil”
Fotuno Sangia bahkan pernah menjadi lokasi syuting film nasional berjudul “Jembatan Pensil”. Film ini mengisahkan lima anak yang belajar di pulau kecil dengan segala keterbatasan, dibintangi oleh Kevin Julio, Didi Mulya dan Alisia Rininta.
Warga setempat bernama Latif A menyatakan bahwa sejak menjadi lokasi syuting film, permandian ini semakin dikenal dan banyak dikunjungi oleh masyarakat termasuk warga Muna dan luar kota. Peningkatan akses dan perawatan yang lebih baik membuat permandian ini lebih mudah dijangkau oleh pengunjung.
Terkenal dengan keindahannya, Fotuno Sangia juga memiliki cerita mistis terutama tentang keberadaan buaya yang tinggal di dasar sungainya dan sering muncul di permukaan berjemur. Pemerintah setempat dan orang tua adat telah menetapkan beberapa aturan yang harus diikuti oleh pengunjung, termasuk batas waktu kunjungan hanya sampai pukul 6 sore atau sebelum Maghrib.
Permandian ini terletak 60 km dari sekitar pusat Kota Raha. Sayangnya, akses jalan menuju kecamatan Kabangka masih dalam kondisi rusak parah. Namun kelelahan selama perjalanan akan terbayar dengan keindahan alam dan kesegaran udara Sungai Fotuno Sangia.
Biaya masuk yang ramah di kantong juga jadi pertimbangan kenapa kamu wajib ke sini. Kamu hanya akan merogoh kocek sekitar Rp 5.000 hingga Rp 10.000, membuat destinasi ini dapat dinikmati pengunjung pada hari-hari biasa tanpa biaya masuk kecuali pada hari-hari besar atau perayaan tertentu.
8. Pantai Pajala
Terletak di Desa Pajala, Kecamatan Maginti, Kabupaten Muna Barat, Sulawesi Tenggara, Indonesia, pantai ini merupakan salah satu permata tersembunyi di Indonesia yang tak kalah cantiknya dengan pantai di Bali atau pun Lombok.
Meski belum sepopuler destinasi lain, Pantai Pajala telah menarik perhatian banyak pengunjung, termasuk wisatawan dari luar daerah.
Tempat wisata di Muna Barat ini menawarkan keistimewaan sebagai destinasi wisata keluarga. Kamu dan keluarga dapat menikmati waktu bersantai di tepi laut, bermain air, berenang, atau mengadakan piknik yang seru dan menyenangkan. Fasilitas umum seperti gazebo, tempat ibadah, toilet dan kedai-kedai di sekitar pantai memberikan kenyamanan ekstra bagi pengunjung.
Pantai ini juga dikenal sebagai Pantai Bone Kadea, berasal dari bahasa Muna yang berarti “pasir merah”. Keunikan Pantai Pajala terletak di pasir pantainya yang berwarna merah, menjadikannya daya tarik utama. Wisatawan sering berkunjung untuk melihat dan merasakan keunikan pasir merah yang tidak ditemukan di pantai-pantai lain di Indonesia.
Selain itu, keindahan pantai ini semakin bertambah dengan hutan bakau yang hijau melimpah memberikan pemandangan yang menakjubkan. Pohon bakau yang tersebar di beberapa bagian pantai juga menambah daya tarik alami dari Pantai Pajala.
Di sini kamu juga akan disajikan dengan keunikan lain berupa adanya gazebo di atas perairan air tawar. Pengunjung dapat menikmati dua jenis air yang berbeda, yaitu air laut dan air tawar menciptakan suasana yang unik. Gazebo-gazebo ini bukan hanya sekedar tempat istirahat, tetapi juga menjadi spot foto favorit pengunjung untuk menambah keceriaan suasana pantai.
9. Desa Agrowisata Abadi Jaya
Desa Agro Wisata “Abadi Jaya” merupakan perpaduan keindahan alam, pesona pertanian dan keberagaman budaya yang unik. Dulunya wilayah ini adalah daerah transmigrasi pada tahun 80-an, namun kini telah menjadi destinasi wisata yang memikat hati.
Desa Bhinneka Tunggal Ika
Dengan penduduk yang berasal dari berbagai suku seperti Jawa, Sunda, Lombok, Bali, Toraja, Bugis dan penduduk asli Pulau Muna, Desa Agro Wisata “Abadi Jaya” mampu menjaga keharmonisan tanpa konflik antarwarga. Malah, desa ini menjadi contoh pembauran budaya yang membentuk corak kebudayaan yang khas.
Hasil perkebunan Melimpah
Salah satu keunggulan dari desa ini berada di sektor pertanian. Saat memasuki desa, jejeran sawah yang membentang panjang di kiri dan kanan jalan menyambut pengunjung. Panorama sawah yang memukau seringkali membuat pengguna jalan berhenti sejenak untuk menikmati keindahan dan berfoto selfie terutama saat matahari terbit.
Selain itu, desa ini juga menawarkan beragam kebun buah dan sayur mayur yang bisa dieksplorasi. Mulai dari kebun kelapa, jeruk siam, rambutan, kacang mente, jagung, semangka, melon, hingga kebun kakao. Setiap waktu perkebunan ini akan mempunyai daya tarik sendiri, seperti masa panen jambu mente di bulan Desember, musim rambutan di bulan Februari dan saat petani gotong royong menanam padi di bulan Juni.
Omong-omong desa ini juga menyuguhkan parade “Reog Ponorogo” pada waktu-waktu tertentu, di mana masyarakat suku Jawa menampilkan pertunjukan khas mereka. Inilah momen langka untuk merasakan dan menyaksikan keberagaman budaya yang hidup di tengah desa yang asri ini.
Dengan pesona pertanian dan keberagaman budaya yang begitu kuat, waktu terbaik untuk mengunjungi Desa Agro Wisata “Abadi Jaya” adalah sekitar bulan Desember, Februari dan Juni. Jadi jangan lewatkan untuk berkunjung ke desa ini pada bulan-bulan tersebut.
10. Wakante Permandian
Dalam perjalanan melintasi keindahan Kabupaten Muna Barat, Sulawesi Tenggara, terdapat sebuah destinasi wisata yang menawarkan pengalaman unik yakni Permandian Wakante. Berjarak sekitar 30 menit dari Ibu Kota Kabupaten Raha, permandian ini tidak hanya menawarkan sejuknya udara, tetapi juga pengalaman menunggang kuda yang tidak akan Anda lupakan.
Berikut fakta-fakta menarik dari destinasi wisata di Muna Barat ini:
Keindahannya dapat memikat pengunjung:
- Terletak di Desa Latugho, Kecamatan Lawa, Kabupaten Muna Barat, Permandian Wakante menawarkan daya tarik luar biasa bagi pengunjung dari dalam dan luar daerah.
- Dikelilingi oleh pepohonan tinggi, permandian ini menciptakan suasana alam yang sejuk dan menenangkan.
- Tersohor di luar Muna Barat, Permandian Wakante menjadi tempat favorit terutama saat libur besar dan momen hari keagamaan.
Pesona alam dan kenyamanan yang ditawarkan:
- Berbentuk kolam yang cukup besar, permanen ini mengundang pengunjung untuk menikmati udara segarnya.
- Jauh dari gangguan kota, pengunjung dapat merasakan ketenangan dan kesejukan di tengah hutan belantara.
- Pengunjung dibuat nyaman oleh sapaan ramah warga setempat, menciptakan pengalaman wisata yang menyenangkan.
Menikmati keunikan lokal:
- Air permandian Wakante berasal dari akar pohon yang menjulang tinggi, memberikan sensasi berbeda bagi pengunjung.
- Jasa penyewaan ban disediakan untuk yang tidak bisa berenang, menjadikan permandian ini ramah bagi semua kalangan.
- Toko usaha mikro di sekitar permandian menawarkan beragam makanan dan minuman lokal bagi pengunjung yang lapar atau haus.
Sejarah destinasi wisata ini:
- Dibuka sejak tahun 1973, lokasi ini awalnya merupakan hutan belantara dan berkembang menjadi objek wisata.
- Perkembangan permanen mendapat dukungan dari pemerintah daerah, termasuk pembangunan gazebo dan pengerasan jalan.
- Potensi pengembangan meliputi pembuatan kolam renang baru untuk anak-anak, Flying Fox, dan lapangan pemukulan kuda.
Menunggang kuda:
- Para pengunjung dapat menunggang kuda dengan mudah, menjelajahi area permanen dan merasakan sensasi petualangan.
- Jasa menunggang kuda disediakan oleh pemuda setempat, memberikan pengalaman yang aman dan menyenangkan.
- Tarif yang terjangkau, sekitar Rp15.000, menjadikan pengalaman menunggang kuda terjangkau untuk semua kalangan.
Budaya dan tradisi “Tarung Kuda” yang melegenda:
- Kabupaten Muna Barat terkenal dengan budaya “Tarung Kuda,” dan menjadi bagian dari warisan budaya yang dijaga dengan menjadi joki kuda.
- Meski tengah menempuh S2 Manajemen, Joki Kuda, La Ode Muhammad Tahir, tetap menjaga tradisi ini sebagai bagian dari identitasnya.
- Menjadi joki kuda bukan hanya mata pencaharian, tetapi juga bentuk pelestarian budaya dan warisan daerah.
Permandian Wakante tidak hanya menyuguhkan keindahan alam yang menawan, tetapi juga memberikan kesempatan bagi pengunjung untuk merasakan petualangan unik dengan menunggang kuda.
Pengalaman ini menambah daya tarik destinasi ini sebagai tempat liburan yang menyegarkan dan penuh kenangan. Jangan lewatkan momen untuk menikmati pesona alam Sulawesi Tenggara melalui Permandian Wakante yang memesona.
11. Pulau Katela
Terletak di kecamatan Tiworo Kepulauan, Kabupaten Muna Barat, Kawasan ini menjadi destinasi wisata unik dengan konsep “Bagang Terapung.”
Pulau Seribu Bagang
Pulau ini juga dikenal sebagai Pulau Seribu Bagang, mengacu pada sebagian besar masyarakatnya yang hidup sebagai nelayan dan menjadikan kehidupan laut sebagai sumber mata pencaharian utama.
Bagang merupakan rumah nelayan tradisional yang terbuat dari bambu dan terapung di atas laut. Di pulau ini, wisatawan dapat merasakan pengalaman menginap yang unik dengan fasilitas yang nyaman dan tradisional.
Dengan keindahan alam yang memukau, Pulau Katela menawarkan pengalaman wisata yang tak terlupakan. Pesona alamnya yang eksotis dipadukan dengan kegiatan nelayan lokal menciptakan daya tarik tersendiri bagi para pengunjung.
Bagi para wisatawan yang ingin merasakan kehidupan nelayan sejati, Pulau Katela menyediakan aktivitas menangkap ikan bersama nelayan setempat. Kamu akan diajak untuk ikut serta dalam proses menangkap ikan, mencari kepiting atau menangkap udang yang tentu akan memberi pengalaman otentik tentang kehidupan laut.
Selain itu, pengunjung dapat menikmati hidangan khas laut yang segar dan lezat, disajikan langsung dari tangkapan hari itu. Pengalaman ini tidak hanya memuaskan lidah tetapi juga memberikan apresiasi yang lebih terhadap kehidupan nelayan dan kekayaan laut.
Kawasan Konservasi terumbu Karang langka
Pulau Katela juga dikenal sebagai rumah bagi terumbu karang Kuping Gajah, satu-satunya di Indonesia. Keberadaan terumbu karang Kuping Gajah ini menjadi daya tarik ekstra bagi pecinta diving dan snorkeling. Keanekaragaman hayati bawah laut yang luar biasa membuat pengunjung dapat menyaksikan keindahan alam bawah laut yang jarang ditemui di tempat lain.
* Sebagai catatan tambahan, meski di sebutkan bahwa terumbu Kuping Gajah hanya ada di Muna barat. Sewaktu penulis mencoba mencari tahu tentang terumbu karang Kuping Gajah, penulis menemukan artikel yang menyebutkan bahwa terumbu karang Kuping Gajah juga di temukan di wilayah Taman Nasional Taka Bonerate, Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan. Kamu bisa cek di sini artikel yang membahas terumbu karang Kuping Gajah tersebut.
Pengembangan pariwisata di Pulau Katela dan tempat wisata di Muna Barat pada umumnya selalu memperhatikan keselamatan dan kesejahteraan masyarakat lokal. Program ekowisata yang berkelanjutan dan melibatkan komunitas nelayan setempat diterapkan untuk memastikan bahwa kehidupan laut yang berkelanjutan tetap menjadi prioritas utama.
Meskipun Pulau Katela menawarkan pengalaman tradisional, aksesibilitasnya juga tidak sulit. Pengunjung dapat menggunakan jalur transportasi laut dari berbagai titik di sekitar Kabupaten Muna Barat. Sebaliknya, pulau ini menyediakan Bagang Terapung yang dapat dipesan sebelumnya.
Pulau Katela dengan konsep Bagang Terapungnya menawarkan kombinasi yang sempurna antara keindahan alam, kehidupan nelayan yang autentik dan keajaiban bawah laut. Pengunjung dapat merasakan pesona unik pulau ini, menikmati hidangan laut segar dan menyaksikan keindahan terumbu karang Kuping Gajah. Kunjungan ke Pulau Katela bukan hanya sekedar liburan, tetapi juga perjalanan budaya dan alam yang mendalam.
12. Permandian Kaaghi
Permandian Kaaghi, di Desa Lakanaha, Muna Barat, menawarkan pesona alam yang menjanjikan. Lokasinya yang strategis, hanya sekitar 300 meter dari jalan poros Lakanaha-Marobea, membuatnya menjadi daya tarik bagi masyarakat lokal dan wisatawan dari luar.
Permandian Kaaghi dikenal dengan suasana alami dan sejuknya. Airnya yang jernih dan aliran tawar yang deras, dikelilingi pepohonan besar, menciptakan lingkungan yang menarik untuk rekreasi. Ramainya pengunjung, termasuk wisatawan, menunjukkan potensi besar tempat ini.
Untuk meningkatkan daya tariknya, perlu adanya pengelolaan yang baik dari Pemerintah Daerah. Fasilitas seperti tempat istirahat, MCK, dan lainnya dapat memberikan kenyamanan kepada pengunjung. Dengan pengelolaan yang optimal, permandian Kaaghi memiliki potensi untuk memberikan kontribusi positif terhadap pembangunan daerah melalui PAD.
Penting bagi pihak terkait untuk mendukung pengembangan dan pelestarian potensi wisata lokal seperti permandian Kaaghi. Dengan strategi yang tepat, tempat ini dapat menjadi destinasi unggulan, memberikan dampak positif bagi pariwisata dan ekonomi daerah.
Kesimpulan Destinasi Wisata di muna barat
Muna Barat dengan segala keindahan dan kekayaan alamnya, memberikan pengalaman wisata yang tak terlupakan. Dari eksotisme pulau hingga danau yang mempesona, setiap destinasi menawarkan keunikan dan pesona tersendiri. Jelajahi tempat wisata di Muna Barat, nikmati segala keindahan alamnya dan leburkan diri dalam keajaiban alam yang belum terjamah banyak manusia.
Pastikan untuk menjaga kelestarian alamnya, sehingga destinasi ini tetap dapat dinikmati oleh generasi-generasi kita mendatang.
Satu komentar