Kue Keranjang “nian gao” Sejarah dan Makna dalam Imlek
Lenteng timur – Dalam perayaan Imlek, Kue Keranjang atau yang dikenal dengan sebutan “nian gao” memegang peran penting sebagai sajian khas yang sarat dengan makna dan tradisi. Sebagai kue yang lekat dengan perayaan Tahun Baru Imlek, mari kita menjelajahi sejarah serta makna mendalam yang terkandung di dalamnya.
Asal Nama “Keranjang” dan “Nian Gao”:
Nama “keranjang” sendiri muncul di Indonesia karena bentuk cetakan kue yang mirip dengan keranjang kecil. Dalam bahasa Cina, kue keranjang disebut sebagai “nian gao,” yang secara harfiah dapat diartikan sebagai kue ketan yang lengket. Dalam dialek Hokkien, istilah ini juga dikenal sebagai “ti kwe.”
Bahan Dasar dan Tekstur Kue:
Bahan dasar kue ini terdiri dari tepung ketan dan gula pasir, menciptakan tekstur kenyal dan lengket. Warna coklatnya yang khas membuatnya serupa dengan jenang dodol, makanan tradisional Indonesia.
Makna Kue Keranjang dalam Perayaan Imlek:
Menurut salah seorang pemilik kedai jajanan Khas Tionghoa di Kolaka, Sulawesi tenggara, Hendra tan, kue keranjang awalnya diciptakan sebagai persembahan untuk menyenangkan Dewa Tungku di dapur. Persembahan ini bertujuan membawa laporan menyenangkan tentang penghuni rumah kepada raja Langit.
Nian gao mulai digunakan sebagai persembahan doa leluhur selama satu minggu sebelum Tahun Baru Imlek, mencapai puncaknya pada malam menjelang Tahun Baru Imlek. Tradisi berlanjut dengan penyantapan kue pada malam Cap Go Meh, yaitu malam ke-15 setelah Tahun Baru Imlek.
Makna Simbolis Kue Keranjang:
- Bentuk bulat tanpa batas melambangkan keterikatan keluarga yang tak terhingga, mewakili keharmonisan dalam hidup dan kesiapan menghadapi masa depan.
- Tekstur kenyal dan lembut mencerminkan keuletan, kegigihan, dan daya juang tinggi.
- Rasa manis kue melambangkan kegembiraan, kenikmatan hidup, keberkahan, dan kemampuan memberi yang terbaik dalam kehidupan.
- Meski kecil, susunan kue keranjang secara berjenjang melambangkan tambahan rezeki atau kesejahteraan keluarga di tahun baru.
Keberuntungan dan Semangat Keluarga:
Mengonsumsi kue Nian gao dianggap membawa keberuntungan karena frasa ‘nian gao’ memiliki arti “tahun tinggi,” menandakan harapan untuk tahun yang lebih baik. Momen ini juga menjadi waktu berkumpul keluarga, memperkuat semangat untuk menjaga keharmonisan dalam hidup berkeluarga.
Dengan demikian, kue keranjang bukan sekadar hidangan lezat, melainkan penuh dengan makna mendalam dan harapan positif yang melekat dalam perayaan Imlek. Seiring dengan Tahun Baru Imlek 2575 Kongzili yang jatuh pada 10 Februari 2024, mari kita sambut kedatangan tahun baru dengan semangat kebersamaan dan harapan yang tinggi.