Jual Pacar, Mahasiswa Tewas Dibunuh Usai Transaksi
Makassar – Seorang mahasiswa berinisial AF (25) tewas mengenaskan setelah dikejar dan ditikam oleh seorang pria bernama Permana (23) di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, pada Senin (8/1) sekitar pukul 05.11 Wita. Peristiwa tragis ini berawal dari transaksi kontroversial ‘jual pacar’ yang melibatkan penjualan pacar korban melalui aplikasi kencan.
Kasat Reskrim Polrestabes Makassar, Kompol Devi Sujana, mengungkapkan bahwa warga melihat pelaku, yang mengendarai sepeda motor dan membawa parang, mengejar korban hingga masuk ke Perumahan Bukamata Residence Blok Pinang, Kelurahan Paccerakkang, Kecamatan Biringkanaya. Korban kemudian ditikam oleh pelaku, menyebabkan sejumlah luka yang fatal.
“Saksi mendengar korban berteriak meminta tolong, sehingga saksi keluar dari rumah dan melihat korban dikejar oleh seorang pengendara motor. Pelaku turun dari motornya mengejar sambil memegang badik,” ujar Kompol Devi kepada wartawan.
Warga yang melihat kejadian tersebut berteriak, membuat pelaku melarikan diri. Namun, korban sudah mengalami beberapa luka tikaman. Pacar korban, yang merupakan saksi, melihat korban mengeluarkan darah pada dada dan lengan tangan kirinya.
Devi menyebutkan bahwa korban sempat membersihkan lukanya saat dievakuasi oleh warga. Meskipun dibawa ke rumah sakit, korban meninggal di perjalanan.
Kronologi: ‘Jual Pacar’ Lewat Aplikasi Kencan
Kapolrestabes Makassar, Kombes Mokhamad Ngajib, menjelaskan bahwa peristiwa ini bermula dari tawaran AF yang menjual pacarnya melalui aplikasi MiChat. Pelaku, Permana, memesan pacar korban, dan setelah kesepakatan harga, keduanya bertemu di Perumahan Bukamata.
“Korban menawarkan seorang perempuan melalui MiChat kepada pelaku, kemudian terjadi kesepakatan. Yang tadinya satu kali Rp 700 ribu, tetapi kemudian pada saat kesepakatan jadi Rp 200 ribu,” kata Kombes Ngajib.
Setelah pembayaran, pelaku dimasukkan ke dalam kamar yang telah disiapkan. Namun, aksi kontroversial terjadi ketika pacar korban pura-pura marah ke pelaku, menyebabkan pembatalan hubungan badan. Korban dan pacarnya kabur meninggalkan pelaku, yang merasa tertipu dan akhirnya mengejar mereka.
“Karena uang sudah diberikan, akhirnya pelaku mengejar korban dan menikamnya karena merasa tertipu,” pungkas Ngajib.
Kejadian ini menjadi sorotan masyarakat, khususnya warga Kota Makassar dengan sebab kasus perdagangan kontroversial seperti ini jarang terpublikasi. ingga berita ini diterbitkan Polisi masihmelakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap motif dan kronologi lengkap dari kasus ini.