Indonesia adalah sebuah wilayah kepulauan yang di anugrahi struktur tanah yang subur, yang menjadikannya Sangat pantas untuk menjadi rumah bagi puluhan ribu jenis tumbuh tumbuhan, tercatat kurang lebih 25.000 Spesies tumbuh dan tersebar dari sabang merauke . Dan ini berarti ada 10% lebih jenis tumbuhan dari total spesies diseluruh dunia hidup di indonesia, dari yang disebut Tanaman Bunga, Tanaman Pohon, Sayuran hingga yang menghasilkan buah komsumsi. Berbicara tentang Buah komsumsi, Maka tentulah dari Sekian ribu tanaman dan tumbuhan yang tersebar diribuan pulau ini pasti ada saja perbedaan buah komsumsi di masing masing wilayah yang lantas kemudian menjadi unik dan langka bagi masyarakat diwilayah lainnya, lantas seperti apakah buah buahan langka itu? berikut ulasannya dari yang mirip buah nangka, hingga buah yang mirip kelengkeng tapi bukan kelengkeng.. bisa anda temukan di artikel ini.
Daftar Buah Buahan langka Indonesia
Buah buni
Buah Buni, yang juga dikenal sebagai buah Boni, adalah anugerah tropis yang berasal dari tumbuhan Antidesma bunius. Tanaman ini umumnya tumbuh di wilayah tropis dan subtropis di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, Malaysia, Filipina, dan Thailand. Buah buni memiliki warna yang menggoda, cenderung merah keunguan, meskipun ada variasi yang berwarna putih atau kuning.
Ciri Khas Buah Buni:
Warna buah buni bervariasi, umumnya merah keunguan, tetapi bisa juga putih atau kuning.
Rasa buahnya menciptakan perpaduan yang sempurna antara asam dan manis.
Buah ini sering digunakan untuk membuat jus, selai, atau dinikmati secara langsung.
Berikut beberapa Informasi Buah Buni
-
Kandungan Dan Nutrisi
Buah buni mengandung nutrisi penting seperti vitamin C, serat, dan antioksidan. Nutrisi ini menjadikan buah buni tidak hanya lezat tetapi juga memberikan manfaat kesehatan.
-
Penggunaan Tradisional:
Selain digunakan sebagai makanan, buah buni juga memiliki peran dalam pengobatan tradisional di beberapa daerah. Daun dan akar tanaman ini juga sering dimanfaatkan dalam berbagai pengobatan tradisional oleh masyarakat tertentu.
-
Variasi Nama Buah buahan langka:
Perlu dicatat bahwa seiring waktu dan di Penyebaran Buah Buni di berbagai tempat, nama dan sebutannya pun jadi bervariasi.
Buah Buni tidak hanya memanjakan lidah dengan cita rasa uniknya, tetapi juga memberikan kontribusi besar dalam aspek kesehatan. Sebagai warisan tropis, buah ini menggambarkan kekayaan alam Asia Tenggara yang patut diapresiasi dan dilestarikan untuk dinikmati oleh generasi-generasi mendatang.
Buah Lobi-lobi (Flacourtia inermis)
Buah Lobi lobi adalah salah satu buah yang keberadaannya sudah tergolong langka dan sering dikira sebagai buah dari tanaman lain. Kok bisa? Simak informasi berikut.
“Lobi-lobi” adalah nama lokal untuk buah yang lebih umum dikenal sebagai “batoko plum” atau dalam bahasa Inggris disebut Flacourtia inermis
-
Asal Usul dan Penyebaran:
Buah ini berasal dari kawasan Asia beriklim tropis, termasuk Indonesia.
-
Nama Daerah:
Nama ini memiliki variasi dalam berbagai bahasa dan budaya di Indonesia, seperti “lubi-lubi” (Orang Minangkabau), “lobe-lobe” (Suku Bugis dan Makassar), “balakko” (Orang Batak), dan “tomi-tomi” (Orang Ambon).
-
Deskripsi Tumbuhan:
Pohonnya memiliki ketinggian antara 3 m hingga 10 m. Daunnya tunggal, berseling, dan memiliki tangkai pendek. Helaian daunnya berbentuk lonjong dengan panjang 8–20 cm dan lebar 3–15 cm.
-
Bentuk Buah:
Buahnya berbentuk bulat dengan diameter antara 1–3 cm. Kulit buahnya lunak dan licin. Buah muda berwarna hijau kekuningan, dan saat sudah matang, kulit buah berubah menjadi merah tua hingga ungu kehitaman. Rasa buahnya bervariasi, dari masam hingga sangat masam, kadang-kadang juga manis atau sepat. Daging buahnya sedikit mengandung air.
-
Buah Lobi-Lobi Sering Dikira Buah Lain
Dikarenakan oleh bentuknya yang bulat, kecil, dan berwarna merah. Buah lobi-lobi terlihat sangat mirip dengan buah cerry ataupun kersen.
-
Penggunaan dan pemanfaatan:
Buah ini dapat dimakan setelah diolah menjadi rujak, selai, manisan, atau dimasak dengan gula untuk diminum sebagai sirup.
Buah Manau (Calamus Manan M)
Selanjutnya adalah buah yang Mungkin terdengar asing bagi sebagian masyarakat Indonesia, Namun tidak Bagi mereka yang ada di beberapa wilayah seperti Kalimantan, Kepulauan Belitung hingga Pulau Sumatera Buah ini boleh jadi biasa. Bahkan, keberadaannya sering menghiasi beberapa pasar pasar tradisional disana. Penasaran akan Buah manau? Mari kita gali lebih dalam dan mengenal keunikan Buah Manau melalui informasi singkat berikut ini.
Buah buahan langka dari Tumbuhan rotan
Buah Manau adalah buah langka dari Salah Satu Jenis Tumbuhan Rotan, manau merupakan buah langka yang memiliki rasa masam serta manis. Biasanya buah langka ini dijadikan asinan oleh masyarakat pulau Kalimantan
Tersebar Di Beberapa wilah Asia
Secara garis besar Buah ini dapat ditemui di daerah Thailand, Semenanjung Malaysia, serta tersebar di Pulau Sumatera dan Kepulauan Belitung.
Ciri Khas Batang Tumbuh
Untuk diketahui, tumbuhan Rotan memiliki batang berwarna hijau kekuningan dengan diameter 2,5 – 4 cm, Pola tumbuh rotan adalah merambat di antara batang dan ranting pohon. Daunnya, yang terdiri dari sekitar 40 pasang daun bulat telur hingga lanset sungsang, memiliki warna hijau tua yang menarik. Namun, harap berhati-hati saat bersentuhan dengan tangkai daun dan pelepah tumbuhan ini Karena duri tajam cukup banyak disepanjang tangkai.
Habitat dan Keberadaan
Buah Manau Buah Manau tumbuh secara alami di kawasan hutan dengan tingkat kelembapan yang tinggi, terutama di Bengkulu dan sekitarnya. Keberadaannya sering ditemukan di pinggir sungai daerah datar dan berair, hingga daerah perbukitan.
Tumbuhan Asli hutan hujan
Buah Manau begitu Mudah ditemui Pada kawasan kondisi beriklim basah dan lembap.
Kreativitas dalam Pengolahan
Buah Manau Buah Manau tidak hanya bisa dinikmati segar, namun juga dapat diolah menjadi manisan atau asinan. Rasanya yang asam sepat membuatnya cocok untuk dijadikan camilan yang menyegarkan.
Bahan baku Utama Industri
Tidak hanya buahnya, batang pohon Manau yang lentur dan tahan lama pun dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan mebel, seperti kursi, meja, dan furniture lainnya.
Manfaat Bagi kesehatan
Kandungan dan manfaat yang terdapat dalam Buah Manau Cukup banyak, jadi Walaupun ukurannya mungil, Buah Manau memiliki kandungan gizi yang luar biasa.
Terdapat kalsium, zat besi, asam benzoate, kalori, dan vitamin C di dalamnya.
Vitamin C yang terkandung didalam buah manau dapat berfungsi sebagai antioksidan, menambah sistem kekebalan tubuh dan membantu mengatasi masalah sariawan. Kandungan zat besi dan kalsiumnya berkontribusi pada kesehatan otot dan tulang, serta dapat mencegah osteoporosis.
Dengan segudang manfaat yang dimilikinya, Buah Manau sangat pantas disebut sebagai salah satu kekayaan alam Indonesia yang patut kita jaga dan lestarikan.
Buah Wanyi (Mangifera Caesia}
Buah Wanyi, yang juga dikenal sebagai Buah Kemang atau Buah Palong, merupakan buah yangunik, Langka dan kaya akan manfaat yang tidak sedikit. Berikut informasi yang menarik mengenai Buah Wanyi:
Karakteristik dan Distribusi
Buah Wanyi, dengan nama latin , memiliki karakteristik yang membedakannya dari buah-buahan lain. Pohon Wanyi tumbuh subur di seluruh wilayah Kalimantan, dengan ketinggian mencapai sekitar 12 meter. Kulit pohon yang kasar berwarna coklat dan daun yang lancip menambah keindahan pohon ini. Buah Wanyi sendiri berbentuk lonjong, berkulit hijau ke cokelatan, dan berdaging lembut berwarna putih susu.
Keunikan dalam Sebutan Lokal
Menariknya, penduduk asli Kecamatan Bengalon memiliki sebutan khusus untuk Buah Wanyi. Mereka membedakan antara Buah Wanyi yang berasa manis dengan Buah Palong yang memiliki rasa asam. Ini mencerminkan kekayaan variasi rasa dan penggunaan buah ini dalam berbagai kuliner lokal.
Khasiat Daun Wanyi
Ternyata, tidak hanya buahnya yang dapat dimanfaatkan. Pucuk muda dan daun Wanyi juga dapat dikonsumsi, terutama oleh Suku Kutai yang menggunakannya sebagai lalapan yang dicocol dengan sambal terasi. Ini menunjukkan bahwa Buah Wanyi memiliki potensi untuk menjadi bahan pangan yang beragam dan bernilai gizi.
Ketersediaan dan Kelangkaan Buah
Meskipun Buah Wanyi dapat ditemui di hampir seluruh wilayah Kalimantan, namun pohon ini semakin sulit ditemui. Buah ini bahkan hanya muncul setiap 2 hingga 4 tahun sekali, menambahkan elemen eksklusivitas dan keunikan pada buah ini. Namun, tantangan muncul dengan adanya getah yang dapat menyebabkan iritasi, sehingga perlu diwaspadai saat berinteraksi dengan pohon ini.
Khasiat dan Manfaat Kesehatan
Selain kelezatannya, Buah Wanyi juga menyimpan berbagai manfaat kesehatan. Kandungan vitamin C-nya dapat membantu pembentukan kolagen untuk mendukung kecantikan kulit dan kesehatan sendi. Selain itu, kandungan fosfor dan zat besi membuatnya efektif dalam menjaga kesehatan tulang, sistem pencernaan, dan membantu mengatasi anemia.
Perlindungan terhadap Kanker dan Antioksidan Tinggi
Buah Wanyi juga diakui sebagai sumber antioksidan tinggi yang dapat melawan radikal bebas dalam tubuh, mengurangi risiko kanker tertentu, dan menjaga kesehatan otot dan ginjal. Manfaat antioksidan yang tinggi membuat Buah Wanyi menjadi tambahan yang berharga dalam mendukung kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Kesimpulan
Buah Wanyi, dengan segala keunikan dan khasiatnya, adalah harta karun alam Kalimantan yang perlu dilestarikan dan dimanfaatkan dengan bijak. Sebagai buah langka dengan nilai gizi tinggi, peran Buah Wanyi tidak hanya dalam kuliner lokal tetapi juga dalam mendukung kesehatan masyarakat. Upaya pelestarian dan penanaman kembali pohon Wanyi menjadi penting untuk memastikan kelangsungan dan ketersediaan buah ini di masa depan. Mari lestarikan kekayaan alam Indonesia melalui penghargaan terhadap Buah Wanyi.
Buah rambai (Baccaurea motleyana)
Rambai adalah buah tropis yang tumbuh tersebar di Kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Filipina. Berikut beberapa informasi umum tentang buah rambai:
-
Deskripsi Botani:
Pohon rambai dapat mencapai ketinggian sekitar 10-25 meter.
Buahnya memiliki kulit yang keras dan kasar, berwarna hijau atau kuning ketika muda, dan bisa berubah menjadi merah atau oranye saat matang.
Daging buah rambai biasanya berwarna putih atau merah muda, dan memiliki tekstur yang lembut dengan rasa yang manis dan sedikit asam. -
Manfaat Buah Rambai
Buah rambai umumnya dimakan segar sebagai buah camilan.
Akan tetapi, Beberapa orang juga menggunakan buah ini sebagai bahan utama pembuatan jus, selai, atau dalam campuran es buah. -
Kandungan Nutrisi:
Selain sebagai makanan, buah rambai juga memiliki potensi nilai kesehatan karena kandungan nutrisi dan seratnya.
Buah rambai mengandung nutrisi seperti vitamin C, vitamin A, serat, dan berbagai mineral.
Meskipun tidak sepopuler beberapa buah tropis lainnya, buah rambai dapat menjadi bagian dari pola makan yang seimbang Seta memberikan kontribusi terhadap asupan nutrisi harian. -
Pertumbuhan dan Distribusi:
Pohon rambai biasanya tumbuh subur di daerah tropis dengan curah hujan yang cukup.
Buah rambai dapat ditemukan di pasar-pasar lokal di beberapa negara Asia Tenggara.
Buah Rambai disebut sebagai bagian dari buah buahan langka dikarenakan ketersediaannya hanya pada musim musim tertentus aja , serta kurangnya budidaya dari penduduk setempat -
Keanekaragaman Buah buahan Langka jenis rambai:
Ada beberapa jenis buah buahaan langka sejenis rambai, yang memiliki variasi warna berbeda, ukuran, dan rasa yang berbeda, akan tetapi, masih butuh kajian lebih lanjut dari para Ahli botani
-
Potensi Kesehatan:
Buah rambai mengandung senyawa-senyawa antioksidan dan nutrisi penting yang dapat memberikan manfaat kesehatan, meskipun penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkonfirmasi secara lebih rinci.
Penting untuk dicatat bahwa informasi ini bersifat umum, dan variasi dalam sifat dan karakteristik buah rambai dapat terjadi antar jenis dan varietas.
Buah Kapul (Baccaurea macrocarpa)
Buah tampui/Kapul, atau dikenal dengan nama Latin Baccaurea macrocarpa, merupakan salah satu jenis buah yang tumbuh dan banyak tersebar di wilayah Semenanjung Malaya, Sumatra, dan Kalimantan.
Daging buah Kapul memiliki cita rasa yang unik, kombinasi asam dan manis yang membuatnya disukai oleh banyak orang., berikut beberpa Informasi dan fakta menarik terkait buah kapul
-
Nama daerah buah kapul
Di Kalimantan, buah ini dikenal dengan sejumlah nama seperti Kapul, Jentikan, Tampou, Pegak, dan Terai. Di Sumatera, masyarakat lokal menyebutnya dengan Tampui Daun, Tampoy Saya, dan Medang Tampui.
-
Habitat
Beranggotakan suku Phyllanthaceae, buah ini menjelma sebagai bagian integral dari ekosistem hutan dataran rendah, riparian, rawa, dan hutan sekunder. Di Kalimantan Tumbuhan ini dapat ditemukan sebagai tumbuhan liar, Akan tetapi dapat juga ditemukan didalam area perkebunan warga sebagai tanam tanaman.
-
Iklim dan Pertumbuhan
Secara umum, Buah Kapul berkembang di daerah dengan ketinggian tanah antara 300-700 m di atas permukaan laut, membutuhkan suhu udara sekitar 25-30 derajat Celsius, dan mendukung pertumbuhannya dengan curah hujan merata sepanjang tahun. Tanah yang cocok adalah yang gembur, subur, dan memiliki pH 5.5-6.5.
-
Manfaat dan Nilai Ekonomis :
Buah langka ini bukan hanya memikat dengan rasanya yang lezat, tetapi juga memiliki manfaat kesehatan yang signifikan. Masyarakat tradisional sering menggunakan buah ini untuk mengobati berbagai masalah kesehatan seperti sembelit, sakit perut, pembengkakan mata, radang sendi, dan untuk merangsang kelancaran menstruasi. Selain itu, buah Kapul digunakan dalam pembuatan tuak oleh masyarakat Dayak di Kalimantan Barat.
-
Manfaat Tumbuhan
Tidak hanya buahnya yang berguna, kulit buah Kapul pun dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai lulur dan masker wajah. Bahkan batangnya pun memiliki peran penting dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Dayak, digunakan sebagai bahan bangunan untuk rumah mereka.
-
Aspek Budaya dan Adat di Masyarakat:
Buah Kapul juga memiliki nilai dalam aspek budaya dan adat istiadat masyarakat, terutama di kalangan Suku Dayak di Kalimantan. Sebagai contoh, Suku Dayak Jelai menggunakan buah Kapul dalam ritual “Memulangan Buah.” Ritual ini melibatkan pengumpulan hasil panen dalam satu wadah anyaman bambu yang disebut “ajak”. Tujuannya tidak hanya sebagai ungkapan syukur, tetapi juga sebagai bentuk perlindungan terhadap gangguan seperti hama yang dapat merugikan hasil panen.
Ritual ini memberikan pesan bahwa menjaga keanekaragaman hayati dan memperlakukan lingkungan dengan hormat adalah upaya untuk menolak bala atau gangguan lainnya. Tetua adat mengakhiri ritual dengan memberikan pesan, seperti larangan bekerja di hutan selama satu hari, dengan sanksi adat bagi pelanggaran yang dilakukan. -
Ancaman Kepunahan Pohon Kapul:
Sayangnya, pohon Kapul kini menghadapi ancaman serius terutama dari perambahan lahan. Okupasi lahan untuk kebun sawit dan kurangnya minat dalam budidaya pohon Kapul telah menyebabkan langkanya pohon ini dan mengancam eksistensinya. Dari dulu hingga sekarang, belum banyak masyarakat lokal yang tertarik untuk membudidayakan pohon Kapul, dan ini berpotensi menyebabkan kepunahan pohon tersebut.
Kesimpulan:
Sebagai bagian dari keanekaragaman hayati yang semakin terancam, penting bagi kita untuk mengapresiasi dan melestarikan buah buahan langka seperti Kapul. Upaya konservasi, edukasi, dan pemahaman akan nilai budaya dan ekologisnya perlu ditingkatkan agar generasi mendatang dapat terus menikmati kekayaan alam yang dimiliki oleh buah Kapul dan jenis tanaman lainnya.
Buah Keledang (Artocarpus lanceifolius)
Keledang, buah yang mirip Nangka adalah salah satu kekayaan alam Kalimantan yang terancam punah seiring dengan berkurangnya hutan alami.
Pohon Keledang termasuk dalam suku Moraceae, yang jika ditinjau dengan kacamata botani berarti termasuk keluarga dari nangka-nangkaan Artocarpus), dimana ada mentawa, kluwih, pintau, cempedak, sukun, selanking, benda, dan nangka yang dkenal secara umum.
-
Nama Daerah Buah Keledang yang Mirip Nangka
Keledang di indonesia memiliki berbagai nama daerah, seperti papuan, kĕledang, simar naka, bangsal, binturung, bunon, kayu dadak, emputu, kakian, sedah, tempunang, kateh, keledang, kledang, paribalek, peruput, pudu, tarap hutan, katebung, tiwadak banyu, dan lain-lain.
-
Deskripsi Botani:
Pohon Keledang memiliki ukuran sedang, dapat mencapai tinggi 36 m dengan batang lurus. Pepagan halus berwarna kelabu-pucat hingga hampir hitam, dengan lateks berwarna putih pucat yang kental. Daun-daunnya kaku menjangat, berbentuk bundar telur lanset hingga bundar telur jorong, dengan ukuran 10-35 × 5–20 cm. Buahnya berbentuk cokelat zaitun hingga cokelat berangan kusam, membulat dengan diameter sekitar 8 cm. Biji-bijinya elipsoid, terbungkus oleh daging buah berwarna keputihan atau jingga terang.
-
Penyebaran dan Jenis Jenis keledang:
Keledang menyebar di beberapa wilayah, mulai dari Thailand, Semenanjung Malaya, Sumatra, Bangka, Kepulauan Lingga dan Riau, hingga Borneo. Keledang terbagi menjadi beberapa Jenis, berdasarkan beberapa Jurnal,Diantaranya
A. l. lanceifolius
dan A. l. clementis (Merr.) Jarrett,endemik di Borneo bagian timur laut.
Pohon Buah keledang ini dapat ditemukan di Berbagai hutan hujan tropika dataran rendah, perbukitan hingga ketinggian 600(-1100) m dpl. -
Manfaat Tumbuhan:
Keledang memiliki banyak manfaat bagi masyarakat. Kayunya yang berat digunakan untuk konstruksi berat, furnitur, pembuatan perahu, perkakas rumah tangga, peti mati, dan lain-lain. Pohon ini juga dapat menghasilkan bahan pewarna, Serta Buahnya dapat dijadikan makanan
-
Rasa Buah keledang
Buah Keledang memiliki rasa manis dengan daging buah yang terpisah dari bijinya, Buah keledang sangat mirip dengan nangka namun dengan sensasi campuran antara nangka dan manggis. Buah ini termasuk dalam kategori buah eksotis Kalimantan yang tumbuh merata di seluruh pulau.
-
Keledang untuk kesehatan
Selain nilai ekonomisnya, Keledang juga memiliki potensi dalam bidang kesehatan. Artocarpus lanceifolius merupakan sumber metabolit sekunder turunan fenol, terutama golongan flavonoid, yang memiliki potensi sitotoksik. Beberapa senyawa flavonoid terprenilasi yang baru telah diisolasi dari pepagan dan kayu Keledang, menunjukkan potensi sebagai bahan obat-obatan.
-
Ancaman Kepunahan dan Pelestarian Buah buahan Langka
Meskipun Keledang memiliki manfaat yang signifikan, sayangnya, pohon ini kini terancam karena berkurangnya hutan alam dan kurangnya perhatian terhadap budidaya pohon ini. Upaya konservasi dan penanaman ulang perlu ditingkatkan untuk melestarikan keberagaman hayati Kalimantan, termasuk buah Keledang yang memiliki nilai ekonomis dan ekologis yang penting. ayo selamat keledang Agar benar benar tidak menjadi buah buahan langka yang nyata !
Buah Tarap (Artocarpus odoratissimus)
Masih dengan Buah yang mirip nangka, Tarap, atau dikenal dengan nama ilmiahnya Artocarpus odoratissimus, adalah sejenis pohon buah yang termasuk dalam keluarga nangka (Artocarpus). Buahnya yang kecil mirip nangka ini memiliki bau wangi yang kuat, sebagaimana tercermin dari nama ilmiahnya. Tarap juga dikenal dengan sejumlah nama di berbagai daerah, seperti marang (Mindanao), lumuk (Sabah), timadang (Sarawak), atau Johey oak (Inggris).
Terap Termasuk Buah buahan yang langka karena tersedia hanya pada bulan bulan tertentu di awal musim penghujan, maka tak heran Tidak begitu dikenal oleh masyarakat indonesia seperti yang hidup di wilayah indonesia lainnya seperti Sulawesi, Jawa dll. Bahkan secara umum lebih dikenal di Filipina, Borneo bagian utara, dan Thailand.
Pohon ini biasanya dibudidayakan untuk dikomsumsi buahnya atau untuk bahan olahan kue kue Tradisional
Perbedaan Pohon Tarap dan Pohon Benda
Sebelum berlanjut, ada baiknya kita luruskan dulu Pandangan umum yang berkembang di masyarakat, banyak yang menganggap Pohon tarap itu sama dengan Pohon bendo. jadi Penting untuk dicatat disini, bahwa jenis pohon terap ini berbeda dengan pohon benda atau bendo meskipun serumpun yakni sama sama Artocarpus. Perbedaan ini secara garis besar sudah dipetakan oleh para Ahli Botani Dengan nama Paten, untuk masing masing Pohon Benda adalah Artocarpus odoratissimus dan Pohon tarap adalah Artocarpus elasticus.
*Dilain Waktu dan kesempatan Perbedaan keduanya akan kita Kupas tuntas dalam Artikel berikutnya.Di Artikel ini Kita fokus Ke Pohon Tarap saja.dan buah buahan langka lainnya saja dulu. lanjut
Deskripsi Botani Pohon Tarap:
- Ciri Fisik
Tinggi Pohon tarap dapat mencapai ketinggian 25 m, dengan ukuran batang berdiameter hingga 40 cm yang berwarna keabu-abuan.
Ranting pohon tarap memiliki bulu-bulu panjang berwarna kuning hingga kemerahan.
Daun tarap berbentuk lonjong sampai ‘bundar telur terbalik’, berukuran 11-28 × 16-50 cm, dengan tepi rata atau menggerigi dangkal. Daun tarap memiliki aroma khas yang dapat dirasakan ketika diusap.
Daun penumpu berbentuk bundar telur, berbulu kuning atau merah, dan meninggalkan bekas cincin pada ranting ketika rontok. -
Perbungaan dan Buah:
Tarap termasuk tanaman berumah tunggal (monoecious). Perbungaan terjadi dalam bongkol soliter yang muncul pada ketiak daun. Bongkol bunga jantan berbentuk jorong sampai gada.
-
Bentuk Buah
Buah tarap berbentuk majemuk (syncarp) agak bulat, mencapai ukuran 13 × 16 cm, berwarna kuning kehijauan saat matang. Buah ini memiliki tonjolan-tonjolan serupa duri lunak pendek, mirip dengan buah sukun.
-
Daging Buah tarap
Daging buahnya berwarna keputihan, manis, harum, dan memiliki tekstur licin lunak, hampir seperti jeli di lidah. Biji terap juga dapat dimakan setelah dipanggang atau direbus dengan garam.
Buah Matoa (Pometia pinnata)
Buah Matoa adalah sejenis buah yang tumbuh di kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia, Papua Nugini, dan Kepulauan Pasifik.Secara umum banyak orang yang menyebut matoa sebagai buah yang mirip kelengkeng, Berikut ini informasi mengenai buah Matoa:
Deskripsi Botani:
-
Ciri ciri Tumbuhan dan Buah Matoa
Pohon Buah Matoa adalah pohon besar yang dapat mencapai ketinggian 40 meter atau lebih.
Daunnya berbentuk jorong dan memiliki ujung runcing, panjangnya antara 20 hingga 60 cm.
Bunganya kecil dan berkelamin ganda, yaitu terdapat bunga jantan dan bunga betina pada satu pohon yang sama.
Buah Matoa berbentuk bulat dan berukuran sedang, dengan diameter sekitar 2-3 cm.
Kulit buahnya halus dan berwarna hijau ketika muda, kemudian berubah menjadi kuning saat matang.
Sepintas nampak hanya akan menghasilakan pendapat : Buah yang mirip kelengkeng -
Daging Buah Dan Kegunaan
Buah Matoa memiliki daging buah yang kenyal dan berair dengan rasa yang manis.Buah ini dapat dimakan segar sebagai camilan, dan seringkali dijadikan bahan dalam pembuatan es campur atau es buah.Selain dimakan langsung, buah Matoa juga digunakan dalam berbagai hidangan dan kue tradisional di beberapa daerah.
-
Sebaran dan Lingkungan Tumbuh:
Pometia pinnata biasanya tumbuh di hutan-hutan dataran rendah hingga ketinggian menengah.
Buah Matoa dapat ditemukan di wilayah-wilayah seperti Papua, Maluku, Sulawesi, dan Kepulauan Nusa Tenggara di Indonesia.
-
Pohon Buah matoa untuk Industri
Selain buahnya, kayu Matoa juga memiliki nilai ekonomis. Kayu ini digunakan dalam berbagai keperluan, termasuk pembuatan mebel dan konstruksi kayu.
Penting untuk dicatat bahwa meskipun Matoa merupakan buah yang cukup populer di beberapa daerah, di tempat lain mungkin buah ini kurang dikenal atau dianggap buah buahan langka. Seperti halnya dengan buah-buahan lokal, Matoa memiliki nilai kultural dan ekologis yang perlu diapresiasi dan dilestarikan. Selanjutnya Buah Langka Yang terakhir…
Buah Langka Maritam
Buah Maritam adalah salah satu buah khas Pulau Kalimantan yang memiliki ciri khas unik mirip rambutan. Meskipun bentuknya mirip dengan buah rambutan, Akan tetapi kulit buahnya hanya memiliki tonjolan-tonjolan yang lebih mirip dengan duri tumpul daripada rambut pada kulitnya. Warna kulit buah yang merah hati saat sudah masak membuatnya menjadi pemandangan yang menarik. Buah Maritam cenderung memiliki rasa hambar, agak manis, dan sedikit masam.
Ciri-Ciri Buah Maritam yang Mirip Rambutan
Kulit buah Maritam berwarna merah hati dan memiliki tonjolan-tonjolan seperti duri tumpul.
Dalam perbandingan dengan rambutan, ukuran buah Maritam hampir sama besar.
Daging buahnya berwarna putih dan melekat pada biji, sulit lepas ketika dimakan.
Nama Lokal dan Musim Berbuah:
-
Nama Lain dan masa Panen Buah Maritam
Di suku Banjar, buah ini dikenal sebagai Buah Maritam karena sangat mirip dengan rambutan dan berwarna merah kehitaman.Penduduk suku Dayak Kalimantan Tengah menyebutnya dengan nama Tenggaring.Musim berbuah Maritam terjadi pada musim penghujan, sekitar bulan Oktober hingga Desember.
-
Habitat dan Persebaran:
Tanaman Maritam dapat ditemui di hutan Kalimantan, terutama di daratan rendah hingga ketinggian 300 m di atas permukaan laut.
Tumbuh subur di daerah dengan curah hujan tinggi dan air yang tidak menggenang. -
Manfaat dan Pemanfaatan:
Selain buahnya yang dimanfaatkan sebagai camilan atau bahan makanan, batang kayu Maritam yang keras dapat digunakan untuk keperluan rumah tangga seperti perabot, bahan bangunan, dan kayu bakar. Daun buah Maritam juga dimanfaatkan sebagai perindang halaman rumah atau kebun penduduk.
Buah Maritam tidak hanya terdaftar dalam kategori Buah buahan langka dan menjadi sumber pangan lokal tetapi juga memberikan manfaat ekonomis dan ekologis bagi masyarakat setempat. Keberadaannya yang unik dan khas menjadi salah satu kekayaan alam Kalimantan yang perlu dilestarikan dan dijaga agar tetap tumbuh subur di habitatnya.
Penutup
Kesimpulan Artikel Untuk Buah buahan Langka
Nah Itulah 10 Jenis Buah buahan langka yang secara umum hanya ada dan tumbuh di hutan hutan Indonesia, ayo Bersama kita Lestarikan keberadaannya dengan cara tidak merusak habitat dan alam, agar Benar benar tidak menjadi Buah buahan Langka dalam cerita anak cucu kita.